Senin, 12 Januari 2015

Hari Ke-21

By Unknown   Posted at  05.52   No comments
     Dua puluh satu hari, bukan waktu yang singkat. Awal-awal ngepos, rasanya seneng dan asik banget. Banyak banget rasanya yang pengen aku tulis. Tapi, sampe di tengah-tengah rasanya bingung mau nulis apa, begitu juga di hari-hari terakhir ini. Sering banget bingung mau ngepos apa. Dan akhirnya sudah selesai dan FINISHHHH !!!! yeeee !!! :D
     Banyak banget pengalaman yang aku dapetin. Nggak gampang ternyata. Paling seneng adalah saat pembaca blog itu banyak dan bahkan kasih komentar. Tapi waktu ide itu udah mulai jarang datang, nyaris nggak ada yang baca karna tulisan yang blas nggak menarik. Terimakasih, bukan hanya untuk pengalaman ini saja, tapi untuk pengalaman selama tiga bulan ini :) Semoga masih diberi kesempatan untuk merasakan pengalaman-pengalaman lainnya. Amin :)

Minggu, 11 Januari 2015

Berawal dari asmara, dia ingin menjadi wirausaha sukses.

By Unknown   Posted at  05.45   No comments
     Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, tak sedikit remaja yang menjalani bisnis online. Mereka menawarkan barang dagangan dari berbagai media. Mulai dari Whatsapp, BBM, Facebook, Twitter, Instagram, dan maasih banyak lagi. Dengan cara ini mereka dapat menghemat tenaga juga menghemat waktu. Dengan hasil yang lumayan, membuat banyak orang mulai mencoba bisnis ini. Berbeda dengan Wahyu, siswa SMA N 1 Sedayu ini memiliki bisnis kecil-kecilan yang berbeda dengan remaja lainnya.
     Ayahnya yang bekerja sebagai PNS ini tak keberatan dengan apa yang dilakukan putranya. Wahyu berjualan pastel coklat dan nasi bungkus di sekolah. Setiap harinya dia membawa 60 buah pastel berisi coklat dan 10 nasi bungkus. Pastel coklat nya dijual dengan harga 1000 per buah sedangkan nasi bungkusnya di jual dengan harga 2000 per bungkus. Nasi bungkus yang dibawanya selalu ludes terjual, sedangkan pastel coklatnya sekitar 30 buah terjual setiap harinya.
     Usahanya ini telah dimulai sejak dia duduk dibangku SMP. Dia mengaku selalu bangun pukul 04.30 kemudian membuat serta menyiapkan dagangannya. Dari usahanya ini uang sekitar 15000 selalu didapatkan setiap harinya. Uang itu sebagian untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian lagi untuk ditabung. Setiap jam istirahat tiba, teman-temannya datang menemuinya di kelas dan membeli pastel coklat dan nasi bungkusnya. Tak ada rasa malu sedikitpun saat dia menjalani aktivitasnya ini.
     Setiap pagi ibunya juga menitipkan pastel berisi sayur di warung-warung jajanan namun, ini bukan alasan utamanya untuk berjualan pastel di sekolah. Alasan utamanya adalah karna kekasihnya yang bertempat tinggal jauh dari tempat tinggalnya. Saat duduk dibangku SMP, kekasihnya bertempat tinggal jauh dari rumahnya sehingga biyaya yang dikeluarkan untuk menuju kekasihnya itu tidak lah sedikit. Ditambah lagi biyaya yang dikeluarkan untuk pergi bersama kekasihnya itu. Dari situlah dia berfikir bagaimana caranya dia dapat berusaha sendiri pengeluarannya itu. Akhirnya dia berfikir untuk membuat pastel seperti ibunya. Namun, karna tidak sumua remaja menyukai sayur, dia memiliki ide untuk membuat pastel berisi coklat, yang mayoritas anak remaja menyukai coklat. Dari pengalamnya ini lah dia ingin mengmbangkan bisnis kecil nya ini di masa depan. Serta impiannya menjadi seorang wirausaha sukses.

Sabtu, 10 Januari 2015

Frontal aja

By Unknown   Posted at  07.43   No comments
     Rasa malu pasti dimiliki banyak orang. Tapi terkadang, rasa malu mereka berlebihan, maka tak jarang banyak impian mereka yang sulit untuk terwujud. Seperti temanku yang satu ini. Namanya Rizal, dia memiliki rasa malu yang berlebihan. Bakat yang dia miliki tidak dapat berarti apa-apa hanya karna rasa malunya itu. Keahliannya dalam 
     Dia gagal meraih kejuaraan dalam lomba membaca puisi bahasa Jerman. Terbukti, kemampuan bukan modal satu-satunya yang dibutuhkan dalam lomba ini. Saat namanya dipanggil, dia mulai panas dingin, badan nya gemetar, dan pikirannya mulai tak karuan. Dia mulai melangkah menuju panggung, satu persatu kata mulai dibaca. Namun, saat dipertengahan teks dia tak mampu lagi menahan rasa malu karna banyaknya perhatian yang tertuju padanya. Dan akhirnya dia membaca puisi dengan nada yang tak karuan, suaranya sangat lirih dan patah-patah.
     Tidak hanya itu, banyak orang di sekolah mengakui bahwa Rizal memiliki paras yang tampan hingga akhirnya seorang gadis mendekatinya. Rizal pun tak dapat mengelak bahwa gadis itu mampu mencuri perhatiannya. Kedekatan mereka sudah lumayan lama. Rizal selalu mengirim pesan kepadanya, begitu juga sebaliknya. Teman-teman pun selalu membujuk Rizal untuk mengungkapkan perasaanya "Cepetan ngaku sama dia, buruan di tembak, keburu diambil orang"
     Tak jauh beda dengan teman-teman gadis itu. Teman-teman di sekolahnya selalu bertanya kepada gadis berambut panjang itu "Gimana? udah jadian belom ?". Dan jawaban yang sama selalu diucapkannya kepada teman-teman "Belom lah, orang dia nggak nembak. Masak aku duluan yang ngomong"
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tapi semua masih saja sama, Rizal tak kunjung mengungkapkan semuanya. Hingga pada akhirnya gadis cantik itu menyerah dan memilih menjauh dari nya. Sejak saat itu teman-teman Rizal tak hentinya menyalahkan lelaki pemalu itu. 
"Itu hasilnya kalo jadi orang pemalu tingkat dewa! Makanya frontal aja!" kata teman-temannya.
Ini hanya beberapa dari banyak cerita akibat rasa malunya yang berlebihan. So, jangan malu buat frontal. hahaha :D :)

Jumat, 09 Januari 2015

Jika para siswa di sekolah itu pintar semua, yang bodoh kapan menjadi pintar ?

By Unknown   Posted at  01.11   No comments
     Dwi bersekolah di SMA x. Sekolah nya ini terkenal kehebatannya dan merupakan sekolah favorit, dulu. Sekolah ini sudah mencetak para generasi penerus bangsa yang luar biasa. Namun, kini semua nya berubah. Sekolah nya dipandang remeh oleh masyarakat. Ini karna beberapa masalah. Lama-kelamaan nilai para siswa kurang sempurna dan akhirnya siswa dengan nilai rendah pun dapat dengan mudah bersekolah di sekolah ini.
     Suatu saat Dwi ditanya oleh seorang lelaki paruh baya. "Sudah kuliah apa masih sekolah mbak ?" tanyanya. "Masih sekolah pak, di SMA x" jawab Dwi. Spontan, lelaki itu mengatakan bahwa sekolah itu memiliki kualitas yang rendah, terbukti dengan nilai-nilai para siswa yang masuk di sekolah ini sangat rendah. Walaupun tidak semua siswa yang memiliki nilai rendah. Terbukti, siswa-siswi yang yang memiliki nilai sempurna pun tidak hanya satu atau dua anak saja.
     Memang, tidak semua siswa pintar di mata pelajaran yang diajarkan, ini karna kemampuan berbeda-beda yang dimiliki setiap siswa. Beberapa siswa yang tidak begitu pandai di dalam pelajaran, mereka memiliki kepandaian dan keahlian yang lebih di bidang lain. Misal, beberapa teman Dwi pandai dalam bidang oleh raga, dan teman-temannya pun mampu mengharumkan nama sekolah dengan membawa berbagai bukti kejuaraan yang diraihnya. Salah satunya kejuaraan futsal, taekondo, bulu tangkis, dan masih banyak lagi.
     Sama seperti saat bertemu lelaki paruh baya itu. Setiap bertemu dengan seseorang dan menanyai mengenai sekolah nya, jawaban yang sama seperti lelaki paruh baya itu selalu terucap. Dwi merasa setiap orang yang berkata seperti itu adalah seseorang yang selalu meremehkan orang lain. Mereka mudah berkata tentang suatu hal tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi.
"Lalu, jika yang bersekolah disitu hanya orang-orang pintar, kapan yang bodoh dapat menjadi pintar ?" jawab Dwi mengenai pertanyaan yang sama itu.

Okta Telah Menjadi Mahasiswi UNY

By Unknown   Posted at  00.37   No comments
Okta, remaja berumur 18 tahun ini kini tinggal di Panti Asuhan Asy-Shidiqiyah Kokap, Kulonprogo. Sejak kelas 4 SD dia tinggal disini bersama teman-teman yang lain. Karna keadaan ekonomi keluarga yang kurang, membuatnya harus tetap menahan rindu kepada ibu dan kedua kakaknya. Ayahnya sudah mendahului menghadap Sang Maha Kuasa, ibunya kini harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di kota metropolitan. Jadwal jenguk para wali pun hanya 3 bulan sekali, jika ingin menghubungi ibunya, dia dapat meminjam handphone para pengasuh yang tentunya tidak boleh setiap saat.
            Saat hari pertama dia tinggal di panti ini, rasa rindu pada ibu selalu dirasakannya. Namun, keinginannya untuk sekolah hingga tingkat yang tinggi dan semangatnya untuk meraih segala cita-citanya, mengalahkan segala rasa yang selalu mengganggunya. Teman-teman yang ada disini membuatnya selalu betah tingga dipanti asuhan ini. Impiannya tak muluk-muluk, dia hanya ingin segera lulus kuliah dan segera mencapatkan pekerjaan. Dari pekerjaan itulah nantinya dia akan membantu ekonomi keluarga dan teman-teman yang ada di panti asuhan itu. Jadwal piket yang sudah dibagi, berupa masak, membersihkan panti, dan lainnya membuat dia sudah terbiasamandiri sejak dulu.
            Kini dia menjadi mahasiswi di UNY dan mengambil jurusan D3 Perkantoran, setelah lulus dari SMK Pengasih. Dia tak pernah menyerah dalam menuntut ilmu. Dia sadar bahwa apa yang telah diraihnya sekarang ini adalah berkat bantuan banyak orang, maka dia selalu ingin memberikan yang terbaik untuk orang-orang disekelilingnya. Mungkin, jika dia tak berada disini bersama teman-teman yang lain, dia tidak dapat sekolah hingga setinggi ini. Perjalanan panjang dari panti hingga kampusnya yang berada di Wates, selalu ditempuhnya menggunakan bus umum bersama dengan teman-teman yang lain. 4 orang termasuk dirinya kini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, 1 orang sudah lulus dan bekerja, serta 46 teman yang lain masih sekolah dibangku SD, SMP, maupun SMA.  Bekal tak lupa selalu dibawa mereka saat pulang hingga sore hari.
            Fasilitas dan beberapa kegiatan yang ada di sini, lama-kelamaan membuatnya betah tinggal disini. Setiap sore hari selain hari kamis setelah asar, dia dan teman-temannya selalu membaca Al-Quran bersama, sedangkan hari kamis sore jadwal untuk latihan hadroh. Setelah kegiatan-kegiatan ini selesai, mereka dapat  bermain di halaman ataupun membaca buku yang di perpustakaan yang baru saja dibangun belum lama ini. Bantuan dari para donatur memang sangat membantu.

            

Kamis, 08 Januari 2015

Mereka selalu memberikan yang terbaik

By Unknown   Posted at  06.45   No comments
     Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.  Dia adalah orang yang sangat sabar mengajari kita, agar kita dapat meraih kesuksesan di masa depan. Namun, tak sedikit para siswa yang menyepelekan guru dan bahkan mengejek guru sesuka hatinya. Memang, beda guru beda pula cara yang digunakan untuk membimbing kita. Terkadang guru yang tegas banyak dibenci oleh para siswa. 
     Menjadi seorang guru memang membutuhkan kesabaran yang tinggi. Saat para siswa mendapat pengumuman nilai ulangan dari guru dan ternyata hasilnya tidak memuaskan, tak sedikit diantara para siswa yang menyalahkan guru karna hal ini. Tidak hanya ini saja, saat guru memberi nasehat  untuk para siswa, tak jarang sebagian besar diantara mereka yang menyepelekan bahkan mengejek. Lalu, apakah mereka tidak berfikir bagaimana perjuangan para guru dalam mendidik kita? Apa mereka sadar bahwa para guru pastilah memberi nasehat yang berharga di masa depan? Apakah mereka sadar bahwa banyak guru yang selalu menyebut nama siswa-siswinya di setiap sujud mereka ?  Sungguh sebuah balasan yang tak setimbal dengan perjuangan para guru untuk para muridnya. Guru merasakan sebuah kebahagiaan adalah saat mantan siswa nya mampu mencapai impian-impian mereka dan meluangkan waktunya untuk berkunjung ke sekolah. Maka, yakinlah bahwa para guru selalu memberikan yang terbaik untuk para muridnnya dan yang jelas, hilangkan rasa-rasa benci beberapa guru tertrntu.

Rabu, 07 Januari 2015

Lirik dan cerita

By Unknown   Posted at  07.08   No comments
     Banyak orang berkata bahwa masa SMA adalah masa yang paling indah. Terutama masalah hati, katanya. Suka sama temen sekelas ataupun beda kelas dan kagum dengan kakak kelas, itu hal yang wajar. Ada teman yang cerita bahwa dia suka sama temen beda kelas, nggak jauh beda sama orang-orang lain yang suka sama temen waktu SMA. Awalnya cerita dengan sedikit malu-malu, tapi lama-lama cerita panjang lebar nggak berhenti. 
     "Oh... tiada yang hebat dan mempesona ketika dia lewat dihadapanku, biasa saja
     waktu perkenalan lewatlah sudah ada yang menarik pancaran diri terus mengganggu"
Lirik lagu ini sepertinya cocok buat temen ku itu. Awal ketemu biasa aja tapi lama-kelamaan dia mulai kagum dan suka. Wajar, cowok yang disukainya ini adalah salah satu siswa berprestasi di sekolah. Dia sering mengikuti lomba dan tak jarang mendapat juara. Seperti perlombaan yang diikutinya bulan ini di Bogor, dia mampu mendapat medali emas. Ditambah lagi parasnya yang tampan, maka tak heran jika banyak yang kagum padanya.
     "Akulah orang yang slalu menaruh bunga dan menuliskan cinta diatas meja kerjamu, akulah orang yang selalu mengawasimu menikmati indahmu dari sisi gelapku"
Nah, kalau lirik yang ini juga nggak jauh dari cerita dia. Dia nggak berani deketin si cowok itu tadi. Satu alasannya, dia nggak percaya diri karna dia bukan anak yang pintar seperti cowok itu.
     "Lewat radio aku sampaikan kerinduan yang lama terpendam"
Lirik yang ini juga sama seperti yang terjadi. Karna dia malu dan nggak PD deketin si cowok, akhirnya dia cuman bisa kirim salam dan request lagu lewat radio di malam hari. Beda saat siang hari, dia curi-curi pandang sama si cowok.
     Enggak tau nih gimana akhir ceritanya temen aku. Karna dia baru cerita kemaren. Ya yang penting semoga ini bisa jadi acuan dia untuk selalu terus berusaha. Berusaha selalu menjadi yang terbaik di sekolahnya, terutama meningkatkan prestasinya. Dan setelah itu dia bisa semakin percaya diri. Lalu bisa deket sama si cowok. Amin.. hehehe :D

Back to top ↑
Connect with Us

    JAM

    Diberdayakan oleh Blogger.
    .
    Read more at http://lenterablogger.blogspot.com/2012/05/cara-buat-burung-twitter-terbang.html#VhwtO3eVvSUhfuDj.99

What they says

© 2013 afi's blog. Distributed By Blogger Themes | WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.