Kamu pernah mengeluh dan sempat berfikir bahwa apa yang kamu jalani hari ini sulit ?
Untuk apa merasa sulit ? padahal kamu masih punya orangtua yang mampu menjadi pendengar setia serta memberikan solusi untuk masalah-masalah mu.
Lalu apa kamu punya masalah dengan orangtua sehingga kamu merasa kamu tak kuat lagi untuk menjalani kehidupan ini ?
Untuk apa tak kuat lagi ? bukankah kamu masih punya teman yang menggenggam tangan mu dan membantu mu melukiskan senyum di bibirmu.
Oh, ternyata kamu punya masalah dengan teman sehingga kamu tak semangat di setiap harimu ?
Untuk apa tak semangat ? Bukankah kamu memiliki sahabat yang dapat memberikan suntikan semangat untuk mu.
Terkadang mulut ini dengan mudah nya mengeluh, hati sangat mudah rapuh, dan raga yang mudah lelah. Hal ini sulit dihilangkan, perlu cara yang pas agar mampu melepass semua ini. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk menjauh dari penyakit-penyakit itu. Karna memang rasa tak nyaman datang ketika hal-hal itu terjadi, walau ini hal yang wajar. Mungkin kamu perlu mencoba menggunakan caraku. Melihat siaran televisi mengenai kisah hidup seseorang yang luar biasa.
Teringat aku pada salah satu kisah seorang anak berusia 13 tahun yang hanya hidup berdua dengan adikknya yang berusia 4 tahun. Mereka ditinggal pergi ibunya setelah selang beberapa hari ayahnya kembali lagi ke negri orang untuk mencari nafkah. Ibunya pergi membawa uang yang mestinya digunakan untuk biyaya hidup sehari-hari dan membayar biyaya sekolah anak-anaknya. Rumah yang berdinding anyaman bambu itu menjadi harta berharga dua kakak beradik ini.
Putus sekolah menjadi jalan kehidupan kakak yang sangat sabar mengasuh adiknya ini. Hari demi hari meraka lalui berdua di dalam gubug itu. Hasil keringat ayahnya yang takseberapa membuat ayahnya tak rutin setahun sekali menemui mereka. Sang kakak bekerja sebagai penggiling padi keliling desa. Sedangkan adiknya di rumah saja. Pekerjaan rumah di lakukan bersama. Adik mendapat tugas mengambil air dan mencuci pakaian. Sedangkan kakak mendapat tugas memasak sebelum dan sesudah bekerja.
Penghasilan yang didapat kakak hanya cukup untuk makan sehari-hari. Impiannya untuk mengyekolahkan adiknya hingga setinggi-tingginya seakan-akan hanya menjadi bayangan yang mudah hilang begitu saja. Tapi semangatnya yang tak pernah padam membuat sang kakak harus bekerja lebih keras lagi. Ia berinisiatif untuk bekerja di Jawa Timur dan meninggalkan adiknya bersama ayahnya. Namun, adiknya tak ikhlas mendengar hal itu sehingga kakak membatalkan kepergiannya menuju Jawa Timur. Entah sampai kapan mereka hidup seprti ini.
Bayangkan! apa kamu lebih susah dari mereka ? Apa bibir mu semudah itu mengeluh ? Jika Mereka memiliki hati yang rapuh seperti kita, apa mereka masih kuat menjalani kehidupan ini ?
Yap, teman.. jangan mudah mengeluh dengan kehidupan ini, karna ternyata kamu masih jauh lebih beruntung darinya. Selalu berfikir positif, yakinlah setiap cobaan yang ada pastilah membuat kita lebih dewasa dan semakin kuat menghadapi kehidupan ini. Semangat baru teman !!!
0 komentar: