Okta,
remaja berumur 18 tahun ini kini tinggal di Panti Asuhan Asy-Shidiqiyah Kokap,
Kulonprogo. Sejak kelas 4 SD dia tinggal disini bersama teman-teman yang lain.
Karna keadaan ekonomi keluarga yang kurang, membuatnya harus tetap menahan
rindu kepada ibu dan kedua kakaknya. Ayahnya sudah mendahului menghadap Sang
Maha Kuasa, ibunya kini harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari di kota metropolitan. Jadwal jenguk para wali pun hanya 3 bulan
sekali, jika ingin menghubungi ibunya, dia dapat meminjam handphone para
pengasuh yang tentunya tidak boleh setiap saat.
Saat
hari pertama dia tinggal di panti ini, rasa rindu pada ibu selalu dirasakannya.
Namun, keinginannya untuk sekolah hingga tingkat yang tinggi dan semangatnya
untuk meraih segala cita-citanya, mengalahkan segala rasa yang selalu
mengganggunya. Teman-teman yang ada disini membuatnya selalu betah tingga
dipanti asuhan ini. Impiannya tak muluk-muluk, dia hanya ingin segera lulus
kuliah dan segera mencapatkan pekerjaan. Dari pekerjaan itulah nantinya dia
akan membantu ekonomi keluarga dan teman-teman yang ada di panti asuhan itu. Jadwal
piket yang sudah dibagi, berupa masak, membersihkan panti, dan lainnya membuat
dia sudah terbiasamandiri sejak dulu.
Kini
dia menjadi mahasiswi di UNY dan mengambil jurusan D3 Perkantoran, setelah
lulus dari SMK Pengasih. Dia tak pernah menyerah dalam menuntut ilmu. Dia sadar
bahwa apa yang telah diraihnya sekarang ini adalah berkat bantuan banyak orang,
maka dia selalu ingin memberikan yang terbaik untuk orang-orang
disekelilingnya. Mungkin, jika dia tak berada disini bersama teman-teman yang
lain, dia tidak dapat sekolah hingga setinggi ini. Perjalanan panjang dari
panti hingga kampusnya yang berada di Wates, selalu ditempuhnya menggunakan bus
umum bersama dengan teman-teman yang lain. 4 orang termasuk dirinya kini sedang
menempuh pendidikan di perguruan tinggi, 1 orang sudah lulus dan bekerja, serta
46 teman yang lain masih sekolah dibangku SD, SMP, maupun SMA. Bekal tak lupa selalu dibawa mereka saat
pulang hingga sore hari.
Fasilitas
dan beberapa kegiatan yang ada di sini, lama-kelamaan membuatnya betah tinggal
disini. Setiap sore hari selain hari kamis setelah asar, dia dan teman-temannya
selalu membaca Al-Quran bersama, sedangkan hari kamis sore jadwal untuk latihan
hadroh. Setelah kegiatan-kegiatan ini selesai, mereka dapat bermain di halaman ataupun membaca buku yang
di perpustakaan yang baru saja dibangun belum lama ini. Bantuan dari para
donatur memang sangat membantu.